Nafas Ilahiyah
Menghembuskan benih-benih kehidupan
Memberikan sentuhan pada tanah-tanah tandus itu
Memancarkan percikan-percikan nur Muhammad

Nafas Ilahiyah
Merasuki roh dengan tasbih
Kemudian berhembus dengan kalam tahmid
Bersama massa melambungkan tinggi nama-namaNya

Nafas Ilahiyah
Melebur gerik-gerik syahwat sayyiah
Memacu gerak-gerak minal hasanah
Meradang lorong-lorong jalan buntu
Lalu menuntun menuju ruas-ruas jalan yang lurus

Nafas Ilahiyah
Menutup jendela kebiadaban
Kemudian pintu keabadian

Dengan nafas Ilahiyah
Membangun nafsul mutmainnah
Kemudian berimbas khusnul khotimah

Afala tuhibbun? Apa kamu tak senang?


Ahmad Tanpa Huruf Mim,
Di malam yang jengah, Ahad Desember 2010
Nafas Ilahiyah
Rabu, Desember 01, 2010

Nafas Ilahiyah

Diantara lembayung sore dan sinar merah yg sdg sekarat di barat, ku gayuh sepeda ontelku dengan agak cepat & ku putuskan tuk menyusuri jalan selatan. Sejengkal demi sejengkal ban ontelku melewati ruas jalan malioboro kemudian keraton. Aku mengitari alun-alun yang ada di depan keraton kemudian ku setir ontelku menuju arah panggung krapyak. Ketika aku berhadapan dengan yang namanya bangjo, aku terus menggayuh ontelku dan ku terobos lampu-lampu itu. seperti orang yang tak punya salah aku pun cuma santai (to be continued)
DIANTARA
Rabu, Desember 01, 2010

DIANTARA