Nasi Kucing
Senin, Januari 19, 2015

Nasi Kucing

http://www.kaskus.co.id/

Nasi kucing atau lebih dikenal dengan sebutan "sego kucing" oleh masyarakat Jawa bukanlah suatu menu makanan tertentu tetapi lebih pada cara penyajiannya, yakni nasi bungkus yang dikemas dengan kemasan yang unik. Nasi kucing banyak ditemukan ditempat atau warung bergerobak yang disebut Angkringan. Di sebagian besar wilayah Jawa Tengah, terutama di D.I. Yogyakarta nasi kucing dapat dengan mudah ditemukan dipinggiran-pinggiran jalan. Di sebut "nasi kucing" karena disajikan dalam porsi yang relatif sedikit sebagai porsi manuasia, seperti menu untuk makanan seekor kucing. Nasi kucing biasanya berisikan sajian seperti nasi rames dengan menu bermacam-macam, diantaranya: sambal oseng,tempe kering, teri goreng, sambal goreng, dan telur puyuh.

Berkaiatan dengan pemberian namanya, ada beberapa asal usul mengenai nama nasi kucing yang belum pasti kebenarannya, salah satu diantaranya :

Dikisahkan ada sebuah keluarga miskin yang hidup seadanya bahkan untuk makan pun tak tercukupi. Sedangkan tetangga di sebelah rumah mereka adalah orang kaya yg memelihara seekor kucing dan diberi makan oleh tuannya dengan menu yang mewah (menurut keluarga miskin tersebeut), yakni nasi dan ikan asin. Singkat cerita kucing itu mati karena faktor usia dan untuk mengurangi kesedihan, tuannya menyedekahkan makanan jatah kucing miliknya kepada keluarga miskin tersebut.
Setiap hari orang kaya itu mengatakan, "Ini pak ada jatah makan kucing saya buat bapak sekeluarga. Karena kucing saya sudah tiada, tolong di doakan semoga masuk surga ya, pak".
Karena setiap hari menu makannya nasi dan ikan asin, keluarga miskin itu pun merasa bosan kemudian punya inisiatif untuk menjualnya. Akan tetapi, selanjutnya mereka memiliki masalah tentang bagaimana membungkus nasi dan ikan asin tersebut jika akan di jual nanti. Akhirnya mereka mencari kertas koran bekas dan dipakai sebagai bungkus. Lama kelamaan ternyata dagangan (nasi) yang mereka jual banyak peminatnya, terutama tetangga mereka yg senasib (miskin juga). Suatu ketika ada pendatang dari luar desa yang tak sengaja lewat kemudian ikut nimbrung karena penasaran dengan kerumunan orang-orang yang sangat ramai. Setelah Ia tahu ternyata ada yang jual nasi yang unik kemuadian ia pun mencobanya seraya bertanya pada Ibu penjual nasi kucing itu.
"Bu, ini nasinya enak sekali ya. Harganya juga sangat murah. Namanya nasi apa, bu?", kata orang itu.
Ibu penjual nasi itu pun bingung menjawabnya karena selama ini pembeli-pembeli sebelumnya belum ada yang pernah bertanya dengan pertanyaan seperti itu. Akhirnya karena ingat akan nasi jatah seekor kucing, seketika ia menjawab.
"Oh, ini nasi kucing, pak", jawabnya.
Begitulah kiranya hingga sekarang dikenal namanya Nasi Kucing.

1 komentar:

  1. Baru tahu ada cerita sejarahnya. (Meski macam tadi dikata entah benar, entah tidak)

    BalasHapus