http://www.akuinginsukses.com/trik-membaca-cepat/
Buku adalah santapan ternikmat.
Satu aktifitas meresapi, menganalisis, dan kemudian mengintepretasi untuk menerima pesan (pesan yang tersurat secara lugas ataupun pesan yang tersirat/ konotatif) dari sebuah tulisan, dapat di sebut dengan membaca. Aktifitas yang sering dilakukan seseorang untuk mengakses ilmu dan informasi dalam segala hal. Tentunya, banyak hal yang dapat dijadikan obyek untuk dibaca dan dipahami, buku salah satunya.

Semua orang tahu, buku adalah jendela dunia. Untuk mengetahui isi sebuah buku atau semacamnya seseorang harus memiliki kemampuan membaca. Terlepas dari teknik membaca yang terdiri dari beberapa teknik, seseorang memiliki tujuan, gairah dan motif masing-masing dalam melakukan kegiatan membaca. Mulai dari kebutuhan, tuntutan, keingintahuan, dan lain sebagainya.

Berkaitan dengan motif dan gairah membaca. Ada semacam qoute atau ungkapan yang menarik untuk ditelisik dan dipahami ulang. "Banyak baca banyak lupa",satu ungkapan yang sering dikatakan oleh seorang teman. Satu ungkapan realistis tapi berasa anti motivatif. Di tempo hari, seseorang lebih senang menggunakan ungkapan-ungkapan yang kurang konstuktif dalam suatu hal. Menyoal membaca, misalnya. Ungkapan "banyak baca banyak lupa" kiranya menjadi quote yang dapat berdampak negatif pada prinsip dan motif seseorang dalam pengalaman membaca. Alangkah lebih baik jika digantikan dengan ungkapan lain yang hampir sama akan tetapi dengan ruh (atau makna) yg sedikit berbeda, semisal : "banyak baca banyak tau apa saja", "banyak baca membuka cakrawala" atau yg semacamnya. Seringkali seseorang dipatahkan dengan pernyataan rasional non konstruktif kemudian terjebak oleh asumsi negatif atas dirinya sendiri. Yang demikian itu yg biasanya membuat orang menjadi bermalas-malasan.

Telepas dari bagus tidaknya obyek membaca (baca: bacaan) dan apapun itu, membaca adalah satu aktifitas yang positif. Tak perlu adanya berpikir panjang untuk melakukan aktifitas. Apalagi di zaman seperti sekarang ini, tak ada alasan bagi seseorang untuk tidak membaca kecuali ia memang ingin terhampar kembali pada zaman abad sebelum masehi.



Yogyakarta, pertengahan Januari '15
Perihal Membaca
Minggu, Januari 18, 2015

Perihal Membaca